Membentuk Kebiasaan Baru? Komitlah Selama Minimal 30 Hari (Habit Formation; Step 2)
Tulisan ini mengupas step ke-2 dari Delapan Step Pembentukan Kebiasaan Baru. Komit selama minimal 30 hari merupakan strategi efektif dalam pembentukan kebiasaan. Mengapa 30 hari?
Sebenarnya tidak ada jangka waktu yang persis dalam pembentukan kebiasaan baru karena sangat tergantung pada perilaku apa yang dibiasakan, orang yang berlatih, serta lingkungan yang mendukung.
Berdasarkan hasil penelitian, ada yang berpendapat 21 hari, 30 hari, 66 hari, 84 hari, dan bahkan 254 hari (sumber http//jamesclear.com.) Setiap orang punya kebutuhan waktu yang bervariasi dalam pembentukan kebiasaan baru. Ada kebiasaan yang gampang dibentuk dan ada pula yang butuh usaha yang ekstra.
Komit terhadap kebiasaan tertentu selama minimal 30 hari merupakan angka yang aman untuk dipatok sebagai standar minimal untuk pembentukan habit baru sekalipun ada fenomena menunjukkan bahwa 21 hari adalah jangka waktu yang minimum. Sederhana bukan? Selama waktu itu, seluruh kehidupanmu harus tertata dengan melakukan pembiasaan secara konsisten setiap hari.
Berkaitan dengan keterangan di atas, ada tiga hal yang menginspirasi sepanjang berjalannya upaya pembiasaan, antara lain;
1. Jangan menyesali diri jukalau usahamu belum menjadi kebiasaan dalam beberapa minggu. Kamu butuh perpanjangan waktu. Bukan berarti kamu tidak sukses kalau dalam waktu 21 hari kamu belum terbiasa.
2. Kamu tidak harus sempurna. Berbuat kesalahan sekali, dua kali adalah yang yang manusiawi. Mungkin hal ini akan membuatmu mencari strategi baru.
3. Mengambil waktu yang lebih panjang akan membantu kita memahami bahwa habit sesungguhnya adalah proses, bukanlah kejadian. Yang harus kita jalani adalah proses.
Dengan memahami tiga hal tersebut akan membuatmu bijak mengelola harapan, dan akan komit dalam mencapai kemajuan-kemajuan kecil dari pada membebani diri dengan pikiran bahwa kamu harus memperolehnya sekaligus.
Jadi, seandainya target tidak tercapai dalam waktu minimal yang telah ditentukan, bukanlah berarti kegagalan sudah di tangan. Melanjutkan berlatih dalam perpanjangan waktu adalah solusinya.
Merujuk kepada apa yang dibahas di atas, sangatlah arif Pak CEO dalam menetapkan jangka waktu Tantangan 30 Hari Menulis Gurusiana dalam pembentukan habit. Paket 30 hari, 60 hari, dan 90 hari sangatlah sesuai dengan strategi yang dianjurkan. Berlatih membentuk habit baru memang harus konsisten minimal dalam 30 hari.
Batusangkar, 21 Januari 2020
#tantanganmenulisgurusiana (hari ke-5)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisannya yang sejadinya jadi guide bagi gurusianer yang sedang menjalani tantangan menulis di Gurusiana. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah buat ibu Enggrasedes, M.Pd
Alhamdulillah... Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya Pak Mulya. Tulisan ini saya maksudkan untuk menjadi guide bagi diri sendiri. Kalau ada temanteman yang mengambil hikmahnya, saya bersyukur sekali. Smg pak Mulya juga sehat, bahagia dan sukses selalu. Barakallah...., Pak Mulya
Aamiin ya Allah, menulis untuk diri sendiri dan bermanfaat bagi pembaca adalah manfaat ganda.
Bismillah. Saya suka kalimat bundo, bahwa habit bukanlah kejadian melainkan sebuah proses. Sungguh tak mudah menjalani proses ini. Butuh motivasi dan kekuatan hati, hingga sampai pada maqom bernama istiqomah. Saya jadi ingat peribahasa kita, "Ala bisa karena biasa." Jazakillah khoir untuk tulisan sarat makna ini. Salama literasi, Bundo. Semoga bundo sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.
Alhamdulillah.... Bagiku, sebuah komentar penulis populer jauh lebih bermakna. Biarlah karyaku ini masih sepi pembaca, namun lirikan orang hebat telah menghibur hati yang gunda. Terima kasih yang amat dalam atas kunjungan dan komentarnya Ibu... Semoga Ibu tetap dalam limpahan nikmat sehat, bahagia dan sukses selalu. Barakallah... Bu Raihana.
Wow, tulisan yang keren dan analisanya. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Alhamdulillah... Terima kasih atas kunjungan dan apresiasinya Bu Vivi. Secuil kritik sangat saya harapkan. Sehat dan sukses selalu Bu Vivi. Barakallah...
Saya yang sudah sering tercecer pun jadi terbuka hati dan mata untuk memulai menulis lagi dek, walau sudah lama ngegantung cerita pembuatan bukunya juga. Semoga terinspirasi selalu melalui tulisanmu ya adikku, Enggrasedes..
Alhamdulillah... Mksh atas kunjungan dan komentarnya uniku... Do'ado'a terbaik untukMu semoga dilancarkan segala usaha yang lahir dari niat baik uni. Maju terus uniku... Sehat, bahagia dan sukses selalu... Barakallah..., uniii